Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Rabu, 02 Januari 2013

Welcome to Negeri Sengak dan PHP

Share
Team!!!

          Demikian mungkin judul yang cocok untuk trip kali ini, bersama presiden Sengak Simbah, wakil presiden PHP Bai, Simbah's partner in crime yg jarang akur, ndoro cepep, dan korban-korban PHP Bara, nyonyah bara Dita, Nova dan Casei. Negeri Sengak karena tentu saja ada sang presiden sengak simbah, orang yang paling berpengaruh dalam ke-sengak-an. Oiya, kalo belum tau apa itu sengak, kata ini bukan dari kata senguk sengak yang berati tersedu-sedu; terisak-isak; (adjektiva) dalam KBBI, namun boleh juga kalo ada yang menafsirkan sebagai bau yang menusuk hidung. Begitulah kalo menurut ahli bahasa, ruwet! Kalo bagi saya, sengak itu ya menusuk hati. Terserah anda menerjemahkan. Bebas. why so serious? Kalo PHP, di waktu tulisan ini ditulis, banyak yang tahu kalo itu kepanjangan dari Pemberi Harapan Palsu. Don't ask me why, hehe..


         Indikasi PHP mulai terasa ketika sampai di Stasiun Gubeng 29 Desember 2012 Pukul 21.00 WIB, dedengkot tiketnya, Bara, nggak juga nongol batang pantatnya eh hidungnya, plus gak juga ngangkat telpon segede telenan itu. Anggota tim memutuskan saling berkenalan lebih akrab daripada ngomongin dedengkot tiket satu ini. Sedangkan Simbah memutuskan beli air minum meski udah ada beberapa botol di carrier (mungkin terinspirasi kekurangan air di rakum), sedangkan ndoro cepep sebagaimana biasa, harus setor dulu di wc setempat. Setelah tampak boneka kojib berkacamata (ngapain juga ni boneka padahal bukan kantor pajak) dari kejauhan, dan rupanya setelah mendekat dan tersenyum barulah ketahuan itu dedengkot tiket  Bara. Jadilah kita ber-6 menyungsep ke KA Mutiara Timur yang jadwal take off-nya pukul 21.30 WIB. Sedangkan sang mastermind PHP  Bai nunggu di Banyuwangi dan Dita nunggu(in temannya kencan) di kos temennya di Rogojampi.

        Setelah berdebat tentang partner duduk, sampai di Stasiun Karangasem. Sesaat setelah kereta berangkat dari stasiun ini, dengan polosnya,  Bai meminta turun di stasiun karangasem karena dia sudah standby disana. Maaf kawan, ini bukan taksi yang dengan gampang bisa putar balik! Kejadian-kejadian berikutnya semakin menguatkan kami kalo kami sudah sampai di Negeri PHP, seperti dikasih tahu lokasi masjid tapi malah sudah terkunci, dijemput pake mobil sewaan bertitel angkot, menjarah KPP Pratama Banyuwangi sebagai peristirahatan, sampai telatnya mobil sewaan datang selama 1,5 jam!!

           Finally, kami berangkat pukul 09.00 dengan kemampuan driver Bara bersertifikat Sopir Pantura resmi dikeluarkan oleh Negeri Sengak dan PHP. Jadilah kita ber-roller coaster ala Sopir Pantura. Destinasi pertama: Pantai Pulau Merah!

Pantai Pulau Merah!!

            Inilah salah satu Propinsi PHP di Negeri Sengak dan PHP yang dijaga oleh TNI. PHP pun mulai menebarkan jaringnya. Setelah nanya kesana-kewarung-kepertigaan-kerumah, masuklah ke kawasan komplek latihan TNI bertitel pantai Lampon. Dan anehnya, ada juga yang yakin itu pantai Pulau Merah dan memarkir mobilnya disini. Dan untuk pertama kalinya, jauh-jauh ke pantai, hanya untuk numpang ke kamar kecil masjid dan nonton  ndoro cepep dan presiden Sengak Simbah belajar memindahkan mobil sewaan.

              Well, setelah nanya ke warung lokal, tahulah kita bahwa tidak ada Pantai Pulau Merah diberi plang "Pantai Lampon" atau dengan kata lain, percayalah pada plang yang anda temui. walhasil sekitar pukul 10.30 wib, pantai pulau merah ditwmukan pula. Dicapai dengan memutari bukit dan jalanan desa yang kecil, *drumroll...* pantainya tak kalah ramai dengan pantai papuma. PHP destinasi pertama. Sempat beli bola, tapi gak sempat maen di pantai ini, lha wong ramenya kek gitu.
kek gini ndan sisi sepinya:
Pantai Pulau Merah dan sampahnya

Setelah cilok, teh botol, dan rujak, kami pun cabut menjelang pukul 12.00 wib.

Pantai Sukamade
Pintu Masuk TN
          Setelah cabut dari Pantai Pulau Merah, kami memutuskan istirahat di desa yang cukup ramai sebelum mulai treking menuju Guest House Sukamade. Nama desa itu tak kalah menariknya dengan sulitnya mencapai pantai pulau merah, Desa Sarungan!! which means 'bersarung/pake sarung'. Disinilah Sertifikat Sopir Pantura milik sang driver  Bara diragukan keasliaannya, entah dulunya nyogok berapa dia itu. Apa pasal? ya ketika berbelok masuk parkiran terminal (yang juga pasar) yang jalannya cukup lebar, driver satu ini dengan sukses memberi oleh-oleh pemilik rental mobil dua goresan di sisi samping kiri mobil. Parkir di terminal dan sholat di masjid. Terminal ini sepi di waktu sesiang ini, padahal ini satu-satunya terminal angkot yang menghubungkan desa ini dengan pusat keramaian atau dunia luar.

        Sambil menunggu pesanan makan, saya sempatkan ngobrol dengan tukang ojek yang mangkal disamping warung. Ternyata ada 'taksi' yang menyediakan jasa mengantar hingga guest house. Taksi itu berupa truk! Sayangnya taksi tersebut tidak selalu ada, dan kepastian keberadaannya diragukan apalagi ketika hujan, sungai yang harus dilintasi untuk mencapai sukamade meluap. Selain itu, banyak juga pemancing yang bukan berasal dari sana yang menuju sukamade, teluk hijau atau pantai rajekwesi. Oiya, sebelum sampai ke desa terakhir tempat memarkir kendaraan sebelum treking, ada pantai cukup bagus (dan sepi) bernama Pantai Rajekwesi. Banyak juga penduduk sekitar yang pekerjaannya sebagai pengumpul bambu hutan yang tumbuh liar di hutan menuju pantai sukamade dan sekitarnya. Pernah juga terjadi konflik dengan pihak Taman Nasional Merubetiri ketika pengumpul ini salah memasuki kawasan hutan yang dilindungi.

             Pukul 15.00 wib kami sampai ke desa terakhir di tengah hujan gerimis, dan dipandu salah seoran anak PA (sebutan organisasi yang mengurusi wisata di TN Merubetiri bentukan TN itu sendiri). 15.30 WIB, Tim mulai treking menuju Pantai sukamade. Jalanan berbatu kami lewati dan setelah treking setengah jam, kami sampai di bukit tempat turun menuju Pantai Teluk Hijau. Tidak mampir, kami melanjutkan menuju Sukamade. Pukul 17.30 kami sampai di sungai yang harus ditempuh dengan Gethek karena meluap setelah hujan. Jembatan? ini penampakan jembatannya:
Jembatan putus menuju sukamade
                 Beruntung Gethek ini belum pulang di waktu semalam itu. Treking semula diperkirakan hanya 2 jam, ternyata meleset sehingga baru pukul 19.00 sampai di guest house Sukamade dan dijadwalkan pukul 20.00 berangkat ke pantai 'menunggui' penyu bertelur. Disinilah puncak dari segala konspirasi PHP sang mastermind wakil presiden PHP Bai, Pukul 20.13 kami menuju pantai dan berharap ketemu sama penyu bertelur. *tik...tok...* Kami pun menunggu. 09.00WIB, belum ada penampakannya juga. ndoro cepep, memutuskan menguji kemampuan berbicaranya, dengan berbekal satu kalimat berbahasa Jerman dan kemampuan cekak Bahasa Inggri ala Jerman, tiba-tiba dia nyelonong di rombongan bule-bule Jerman yang juga terkena PHP penyu. Pukul 22.00 kami memutuskan kembali ke penginapan meski guide dari TN Merubetiri menyarankan menunggu sampai pukul 24.00 WIB. Keesokan harinya barulah kami menuju pantai menikmati hasil treking selama +/- 4,5 jam.
Pantai Sukamade di pagi hari
Pantai Teluk Hijau!!!!!!

                  Inilah pantai penutup perjalanan yang mengagumkan. Ini seperti hadiah yang diberikan setelah lomba yang melelahkan. Surprise yang benar-benar istimewa. *halah*. Sebagaimana diceritakan tadi, kami mampir menuju pantai Teluk Hijau di perjalanan pulang dari Sukamade. Untuk menuju kesana, kami harus menuruni bukit dan kemudian memutari kaki bukit yang meyentuh pantai berbatu. Dan hadiah yang luar biasa itu, membuat kami tersenyum, bersyukur, buka baju, nyebur laut, maen bola, mandi di air terjun kecil di dekatnya.
Pantai Teluk Hijau waktu pertama sampai
Sisi lain Pantai Teluk Hijau

                Well, seperti itulah kami menutup tahun dan membuka kalender baru kami melalui pantai teluk hijau. Dan setiap orang mengawali tahun mereka dengan resolusi-resolusi.Saya? saya hanya bisa menatap masa depan dengan hal-hal baru dalam hidup dan harapan-harapan baru. Happy new year guys!! I truly love you all for next years, past years, and every years ever!!
- 01000101012013 -

4 comments:

  1. Nganggur bgt ketok'e mas iki, kene rewangi nggarap reversalku. -__-

    BalasHapus
  2. haha..
    wani piro??
    nggonku wes ono ngerjakne mas e...

    BalasHapus
  3. Rame-ramene ra difoto toh gus? Kan lumayan nggo perkiraan crowd pas long weekend ngono. Ben iso dinggo pertimbangan tetep dolan mrono po ganti destinasi wae :D

    BalasHapus
  4. Rame2ne pas kene wes mentas teko private beach iki, papasan nang dalan, dijamin rame soale onok sing nggowo terop, speaker active karo genset 5000 Watt..

    BalasHapus